ADU KECEPATAN AKSES DATA NIRKABEL EVDO ATAU HSDPA ?
Layanan akses data atau internet nirkabel semakin marak saat ini, hamper semua operator selular di Indonesia telah menyediakan layanan ini. Ini dimungkinkan dengan semakin pesatnya pengembangan teknologi nirkabel pada jaringan ponsel. Ada dua jenis jaringan ponsel yang beroperasi di Indonesia , yaitu jaringan ponsel berbasis dengan GSM (Global Sellular Mobile) dan satu lagi berbasis CDMA (Coded Division Multiple Access). Masing-masing operator selular GSM maupun CDMA sama-sama mengalami pengembangan teknologi dalam upaya meningkatkan kualitas kecepatan data dan komunikasi suara. Hal ini juga dipicu oleh semakin pesatnya teknologi yang ditanamkan pada handset/ponsel yang ada dipasaran, dan saat ini lahirlah teknologi HSDPA yang berjalan dalam jaringan GSM dan EVDO yang berjalan dalam jaringan CDMA
HSDPA
HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) lahir dari pengembangan teknologi WCDMA, merupakan sebuah protocol telepon genggam atau ponsel yang juga disebut dengan teknologi 3,5 G. Berawal dari jaringan Universal Mobile Telecomunication System (UMTS) yang dikenal dengan 2,5 G, HSDPA meningkatkan jalur evolusi data untuk penggunaan kapasitas yang lebih besar hingga 14 Mbps. Pada fase pertama teknologi HSDPA di Indonesia dikenalkan pada kecepatan hingga 3,6 Mbps, kemudian disusul fasa kedua yang mengalami pengembangan 7,1 Mbps.
Evolusi dari WCDMA ini dikembangkan untuk meningkatkan kecepatan transfer data menjadi 5x lebih tinggi dengan mendefinisikan sebuah saluran WCDMA yang baru yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH). Sampai saat ini teknologi HSDPA ini hanya digunakan pada komunikasi arah bawah menuju telepon genggam/ponsel HSPDA memiliki kelebihan untuk mengurangi tertundannya pengunduhan data (delay) dan memberikan umpan balik yang cepat saat pengguna melakukan akses internet kecepatan tinggi, selain itu juga meningkatkan kapasitas system tanpa memerlukan spectrum frekuensi tambahan dan menyebabkan berkurangnya biaya layanan mobile data secara signifikan.
Pemakaian HSDPA dilingkungan tertentu dapat melakukan pengunduhan file dari internet hingga mencapai 3,6 Mbps, juga dalam menjalankan video streaming pengguna dapat menikmati hingga kecepatan 300 Kbps. Sayangnya jika terjadi penurunan sinyal jaringan, maka teknologi HSDPA ini tidak bias berjalan dengan bagus bahkan akan mengalami penurunan ke jalur 3G hingga 2,5G bahkan bisa jadi ke GPRS. Tentu ini terjadi factor ketidaknyamanan bagi pengguna yang tidak berada dalam jalur 3,5G.
EVDO
EVDO singkatan dari Evolution Data Optimized atau Evolution Data Only, merupakan sebuah standar pada wireless broadband berkecepatan tinggi. Istilah resminya dikeluarkan oleh Assosiasi Industri Telekomunikasi yaitu CDMA2000, juga dikenal dengan nama EV-DO, 1xEvDO dan 1xEV-DO. EVDO satu dari dua macam standar utama wireless Generasi ke-3 atau 3G, adapun standar yang lainnya adalah WCDMA, merupakan interface data berkecepatan tinggi melalui udara. Berjalan dalam jaringan CMA, yang menggunakan metode matematis untuk dapat melewatkan penggunaan perangkat nirkabel dalam mengirim data secara bersamaan pada frekuensi yang sama.
Kehadiran 3G pada jaringan selular bertujuan meningkatkan kecepatan data dan suara, namun masih memiliki kendalam dalam menerapkan jaringan nirkabel berkecepatan tinggi dengan minimnya bandwith atau range frekuensi yang dipakai saat ini.
Teknologi EVDO tercipta dari pengembangan teknologi yang telah dikembangkan Qualcomm, yang merampingkan/menekan banyaknya frekuensi radio pada gelombang FM, sehingga tidak banyak data yang memanfaatkan bandwith tersebut. EVDO sebagai pengganti jaringan nirkabel yang dulu memanfaatkan penghalang antara pengirim dan penerima, dengan mengadopsi pendekatan yang sama untuk internet yang memecah data pada pecahan kecil yang disebut dengan paket.
Pengiriman paket-paket tersebut dikirim secara independent terhadap paket yang lainnya, hal ini dapat mengirit pemakaian bandwith yang memungkinkan dipakai oleh perangkat nirkabel. Ketika tidak terjadi percakapan telepon pastinya juga tidak ada paket yang lewat karena tidak ada paket yang dikirim. Atau ketika sebuah situs internet diakses, tidak akan ada bandwith yang dipakai sampai situs tersebut mulai mengirim halaman web. Secara teori, kecepatan yang dilampaui EVDO dapat mencapai 2,4 Mbps hingga 3-6 Mbps. Tentu saja lebih cepat jika disbanding dengan DSL dan broadband kabel yang ada.
Kelebihan EVDO dibandingkan CDMA biasa, tentu lebih mengirit spectrum frekuensi dari regulator yang amat mahal pastinya, menurunkan biaya pengembangan dan memanfaatkan jaringan baru. Penggunaan EVDO banyak digunakan negara-negara di Amerika dan Korea, di Indonesia saat ini hanya beberapa operator yang sudah mengadopsi teknologi ini, memang pemakaian EVDO tidak terlalu berpengaruh untuk Asia dan beberapa negara di Eropa. Pada sebuah percakapan video yang dilakukan seseorang di Amerika dengan berkendara pada kecepatan 60 mil/jam (90 km/jam), tidak mengalami penurunan kualitas suara maupun video yang diterima. Berbeda dengan HSDPA, jika terjadi penurunan kulitas sinyal, EVDO masih tetap berjalan dengan lancar.
Sumber : Komputek